Jumat, 25 Maret 2016

what is "sale"?

sale is the exchange of a product or service for money. a car is sold to someone in exchange for money. goods are products which people either need or want, for example, cars can  be classified as goods. service, on the other hand, are activities which a person or group performs for another person or organization. for instance, an auto mechanic performs a service when he repairs a car. a doctor also performs a service by taking care of people when they are sick.

The Most Interesting Events When I Visit Tirtha Empul Temple



This experience when my semester break. The holiday I and My sister went to Bali island. We were invited to a place in Bali island by tour guide. The place is  Tirta Empul Temple.

Tirtha Empul Temple is a Hindu Temple located in a valley between two hills big spring and sacred by the local residents as a place to melt and the bed influences in the body and purifies the soul and mind. Tirtha Empul Temple or better knows as Tampak Siring Temple or Holy Water Temple is a place to purify our self from the bed influences in life where we can discover the traditional shower sourced from the springs at this temple. The water that comes out from the shower is believed to eliminate all kind of diseases including adverse effect in the human life and give the new holy spirits.
When I came to Tirta Empul Temple weather is raining, and there are many people who offer services to rent an umbrella and I rented an umbrella to go in, although the rain I still enjoyed my holiday. The first entered we had to wear a cloth that has been provided. When in there very many people who lined up to be bathing in a pool of spring water. In there I just sight see and take pictures. I have not had time to bathe in holy water pond because the queues were very full. In there I just surround the places and enjoying the beautiful Tirtha Empul Temple, and I bought some cloths and some souvenir to cendramata.



Jumat, 18 Maret 2016

PENGELOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU



BAB I
Pendahuluan
Produk baru terhadap dunia, pasar, penjual, atau beberapa kombinasi dariini, sangat penting adanya. Produk baru sangat penting dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan dan keuntungan perusahaan serta menggantikan produk– produk yang sudah tidak disukai lagi oleh konsumen sehingga produk yang di hasilkan oleh produsen dapat selalu disukai dan mengikuti perkembangan dari permintaan apa yangdisukai oleh konsumen.
Pada saat ini pasar telah berubah, yaitu dari produsen ke pasar konsumen. Dahulu konsumen sangat sulit menentukan produk apa yang akan di belinya, dikarenakan jumlah produsen yang menghasilkan barang yang akan dibelinya tersebut sangat sedikit yang mengakibatkan sang konsumen tidak memiliki pilihan lain untuk membeli barang yang diinginkannya, mau tidak mau ia harus membeli barangapa yang ditawarkan. Namun pasar telah berubah dari pasar konsumen ke pasar produsen. Pada saat ini konsumen telah memiliki berbagi pilihan produk sejenis yang ingin dibelinya, sehingga mereka bebas memilih. Produsen sebagi penghasil barang juga berpacu, berinovasi, bersaing dalam menunjukan produk yang terbaik, baik dari segi harga, kualitas, kemasan yang menarik, maupun promosi yang dilakukan.
Dengan beralihnya pandangan pasar, Maka para pebisnis melakukan proses pengembangan dan pengelolaan produk baru. Suatu produk memiliki masa pasang – surut, adakalanya produk tersebut disukai, ada kalnya juga produk tersebut di tinggalkan oleh konsumen, sesuai dengan daur hidup suatu produk barang dan jasa, yang di mulai dari perncanaaan (planing),  pengenalan (introduction), berkembang (growth) kematangan (maturity),  kemerosotan (decline).  





BAB II
PEMBAHASAN
1.1.Arti Produk dan Tujuan Produk
Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu bentuk produk yang berbeda satu sama lainnya. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan ataupun kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain, dalam hal ini perusahaan pesaing.
Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual jika produk tersebut tidak menarik bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai produk tersebut, para ahli mempunyai gambaran tentang definisi produk itu.
Pengertian produk menurut Kotler (2002:3):
Produk memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimilki, digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan.
            Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman  (2002:71) terbagi dalam beberapa pengertian, yaitu



Pengertian Produk adalah:
a.      Dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan yang telah dikenal.
b.      Dalam pemgertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.
c.       Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Dari beberapa definisi tentang produk tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk  adalah suatu bentuk barang atau jasa, yang ditawarkan dan telah dibuat sedemikian rupa untuk ditawarkan atau dijual, dimiliki, dan digunakan atau dikonsumsikan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
   Atribut – atribut produk.
Menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002:72), produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok:
a.      barang tidak tahan lama (Non Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
b.      barang tahan lama (Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak kali pemakaian.

c.       Jasa (Service)
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa klasifikasi produk terbagi menjadi tiga yaitu barang tidak tahan lama (Non Durable Goods), barang tahan lama (Durable Goods), dan jasa (Service).
Tujuan produk:
Fungsi utama produk perusahaan untuk menghasilkan nilai. Untuk mencapai hal ini harus ada 2 unsur. Pertama, harus ada seseorang yang membeli produk itu (pelanggan). Kedua, produk harus memenuhi kebutuhan tertentu; produk harus memberikan manfaat yang berharga bagi pelanggan. Pertanyaannya adalah, siapa pelanggan ini dan kebutuhan apa dari sekian banyak kebutuhannya yang dapat dipenuhi oleh perusahaan? Hal ini jelas tergantung dari sifat perusahaan dan apa yang ingin dicapainya.
Perusahaan tanpa tujuan yang pasti tidak akan berhasil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki misi yang pasti dan sasaran yang ingin dikejar. Ini sudah jelas manajemen senior dalam tiap perusahaan dipercayakan dengan sejumlah sumber daya yang terbatas (termasuk uang, peralatan dan orang). Tugas mereka memenuhi kebutuhan mereka yang menyediakan sumber daya ini (yaitu pemegang saham, karyawan dan masyarakat) dengan menggunakannya secara efektif. tugas utama yang dihadapi sebuah perusahaan ialah mengusahakan bagaimana pengalaman khususnya, sumber daya dan ketrampilannya dipergunakan untuk memperoleh keunggulan diferensial dan memberikan prioritas sehingga ini semua dapat direalisasikan.

 Untuk menghasilkan keunggulan diferensial, perusahaan harus dapat membedakan dirinya dari persaingnya dalam tindakan yang membawa keuntunggan. Hal ini tidak bertujuan untuk memberikan diskusi yang mendetail tentang teknik ini. Tetapi, yang lebih penting adalah bahwa baik manajemen senior maupun orang yang mengembangkan produk mengerti persoalan pokok ini: Produk merupakan sarana pokok perusahaan untuk mencapai sasaran.

1.2.Konsep Tentang Barang dan Jasa dalam Pemasaran
1.      Konsep produk total
Konsep produk total adalah keseluruhan manfaat (kualitas, reputasi, cara pembayaran, informasi, jasa pengiriman, pembungkusan, jaminan, dsb.) atas produk yang  ditawarkan (produsen) kepada konsumen.
2.      Konsep tingkatan produk
Rancangan produk adalah pemahaman produsen sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produsen kemudian menjabarkan persepsi.
        Tingkatan produk                                       Kebutuhan konsumen









Text Box: Produk utama


Text Box: manfaat







Text Box: Produk generik
Text Box: Fungsional







Text Box: Kelayakan


Text Box: Produk harapan







Text Box: Produk pelengkap
Text Box: Kepusaan








Text Box: Masa depan

Text Box: Produk potensial




 







a.      Produk utama (core benefit): adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pembeli dari setiap produk.
b.      Produk generik (generic product):adalah prouk dasar yang mampu memenuhi secara fungsional (minimal agar berfungsi) produk.
c.       Produk harapan (expected product): adalah pruduk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya yang secara normal (layak) diharapkan dan disepakati dibeli.
d.      Produk pelengkap (augmended product): adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai manfaat sehingga memberikan tambahan kepuasaan dan mampu dibedakan dengan pruduk pesaing.
e.      Produk potensial (potential product): adalah kondisi produk yang mempunyai peluang dan dipersiapkan untuk dikembangkan dimasa depan.
Produk bersifat nyata (tangible) dan bersifat tidak nyata (intangible). Batas kedua sifat tersebut tidaklah begitu jelas. Dalam perkembangannya, terdapat kecenderungan penawaran barang ke arah ekstrem yang berlawanan. Misalnya, produk nyata berkembang ke arah dan dilengkapi dengan barang tiak nyata (jasa). Dan sebaliknya semakin banyak jasa yang ditawarkan dengan pelengkap barang nyata.
Produk nyata                                                                    Produk tidak nyata
 
Paku, perabot, restoran,                                             bengkel, salon, konsultasi



1.3.Pendekatan-Pendekatan untuk Menggolongkan Produk
1.     Penggolongan Produk Berdasarkan Dimensi Kepuasan Segera dan Kesejahteraan   Konsumen Jangka Panjang.
  Dalam penggolongan ini dapat dibuat tingkatan-tingkatan pada dimensi tinggi dan rendah. Setiap kombinasi dari tingkatan dimensi tersebut akan menciptakan golongan produk tersendiri. Produk dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu:
a.  Produk  yang bermanfaat (salutary product), yaitu produk yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalkan deterjen dengan fosfat rendah.
b.    Produk yang kurang sempurna (deficient product), yaitu produk yang tidak mempunyai daya penarik baik yang tinggi maupun kualitas yang bermanfaat. Seperti obat-obatan yang berasa pahit.
c.   Produk yang menyenangkan (pleasing product), yaitu produk yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. Missal rokok
d.   Produk  yang sangat diperlukan (desirable product), yaitu produk  yang dapat memberikan kepuasan segera dan sangat bermanfaat dalam jangka panjang. Seperti makanan yang bergizi tinggi.

2. penggolongan produk menurut tujuan si pemakainya
Produsen melakukan klasifikasi bertujuan untuk memperoeh kelompok produk yang berprilaku seragam. Klasifikasi yang paling umum dilakukan adalah membedakan berdasarkan  siapa konsumenya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Menurut basis ini, produk dibedakan menjadi produk konsumen (consume’s goods), produk industrial (industrial’s product).

Text Box: PRODUK 


 
                                                                                
Text Box: PRODUK INDUSTRIALText Box: PRODUK KONSUMEN                 


A.      Produk konsumen                                                                                     
                        Produk konsumen adalah produk-produk yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen (akhir) dan keluarganya sendiri. Untuk dasar pemasaran, produk konsumen dibedakan atas dasar perilaku pembelian dan respons konsumen terhadap kegiatan pemasaran.
Klasifikasi produk konsumen:
                        Atas dasar perilaku konsumen memperoleh barang dan menggunakannya, produk konsumen dapat dibedakan:


 


Text Box: CONVENIENCE PRODUCT
Staples Impulse emergency 
Text Box: SHOPPING PRODUCT
Homogenous heterogenous  
Text Box: SPCIALITY PRODUCT
New regulary 
Text Box: UNSOUGHT
PRODUCTS             
 






1.      Convenience product, adalah produk konsumen yang sering diperlukan tanpa banyak memerlukan usaha atau pertimbangan untuk memperolehnya karena produk konsumen tersebut sudah sangat dikenal karena sering digunakan (convenience) atau sering dibeli.
            Menurut pandangan konsumen dibedakan lagi menjadi 3: pertama STAPLES (produk kebutuhan sehari-hari yang sering dan rutin dibeli). Kedua IMPULSE PRODUCTS (produk konsumen yang sering dibeli tanpa perencanaan sebelumnya). Ketiga EMERGENCY PRODUCTS (produk konsumen yang harus dibeli dengan segeradan tidak ingin menundanya kemudian).
2.      Shooping products, adalah product konsumen konvenien yang berharga bagi konsumen,sehingga memerlukan usaha dan membandingkan (shopping) dahulu tentang: kualitas, merk, harga, penjual dan sebagainya sebelum menentukan pilihannya.berdasarkan usaha membandingkannya, produk shopping dibedakan:
            HOMOGENOUS PRODUCTS, produk-produk konsumen yang relatif seragam. HETEROGENOUS PROUCTS, produk konsumen yang memerlukan usaha pembeli untuk membandingkan satu dengan yang lain.
3.      Speciality products, adalah produk konsumen yang benar-benar diperlukan konsumen, sehingga tersedia secara khusus (special) untuk memperolehnya.
4.      Unsought products, produk konsumen yang belum atau tidak diperlukan untuk dibeli pada saat itu atau tidak dipergunakan dilinkungannya. New unsought goods adalah produk konsumen yang belum atau tidak dikenal karena tidak tersedia informasinya.

Regulary unsought goods, adalah produk konsumen yang tidak atau belum diperlukan konsumen karena belum merasa perlu memilikinya.

B.       Produk industrial
Produk industrial adalah produk-produk yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara) untuk kepentingan lain , yaitu untuk diubah, diproduksi kembali tanpa di lakukan transformasi fisik.
Klasifikasi produk industrial:
1.      Raw material, adalah produk dasar, raw material & parts, adalah produk dasar material, dan component materil & part, adalah komponen produk pabrik.
2.      Capital item, kekayaan utama yang sebagian utama dari investasinya dipehitungkan untuk menghasilkn prouk akhir.
3.      Supplies & service adalah produk-produk yang tidak menjadi bagian dari produk akhir, tetapi diperlukan untuk kelancaran operasionalnya.          
      Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat tetapi hanya dapat dirasakan sewaktu dikonsumsi. Karakteristik jasa berkaitan dengan produk fisik:
1.      Intangible, adalah sifat jasa yang tidak bersifat  fisik (walau dapat berkaitan dengan produk fisik), sehingga tak dapat dipilih atau dirasakan sebelum dibeli.
2.      Inseparable, adalah sifat jasa yang tak dapat dipisahkan antara proses produksi dan konsumsi, sehingga interaksi antara produsen dan konsumen sangat menntukan.



3.      Variable, adalah sifat jasa yang mempunyai berbagai variasi bentuk, kualitas dan jenisnya tergantung dari siapa, kapan, dan dimana prouk tersebut dihasilkan.

1.4.Strategi Pemasaran Produk konsumen dan Produk Industrial
1.      Penentuan pasar
           Makna dasar “Pasar” sangatlah luas sehingga pengusaha dalam hal ini bagian manajemen pemasaran harus memutuskan, memilih secara tepat dibagian tertentu, pasar mana yang nantinya akan dilayani, ini harus dilakukan supaya pemasarannya fokus. Segmentasi pemsaran ! dalam sebuah strategi pemasaran hal ini adalah awal dari semua upaya, dan sangat perlu mendapatkan perhatian serius. Segmentasi pemasaran adalah upaya pengklasifikasian atau pengelompokkan pasar untuk memudahkan bagaimana nantinya pasr akan diperlakukan, karena sudah bareng tertentu modal akan terbatas, sebisa mungkin dana yang ada digunakan seefektif mungkin, akan tak efektif akan tak efektif jika melakukan pendekatan ke semua masyarakat secara menyeluruh bersmaan, sumber daya tenaga dan biaya yang sangat besar tentunya, juga kehilangan waktu yang bisa lumayan lama, walaupun sudah ditunjang oleh media online, karena belum tentu semua market yang ada mengunakan layanan online sebagai perilakunya. Segmentasi pasar ini adalah awal dari strategi pemasaran supaya produk atau jasa nantinya benar-benar di seting sedemikian rupa dengan keinginan pasar.
          



           Pasar yang tersegmen dengan tepat didalam permulaan usaha akan membuat dana pada awal usaha menjadi efektif, ini tentu sangat bermafaat bagi pengusaha atau manajemen pemasaran yang mempunyai modal minimalis, dengan segmentasi yang tak meleset, tertarget sesuai dengan yang dituju, akan sangat menguntungkan para pelaku usaha utamanya untuk perputaran modal dari angka penjualan yang tinggi, semisal ada respon yang cepat dari pasar, dari promosi yang singkat tak berlama-lama pun akan menelurkan penjualan yang tinggi, mungkin karena faktor pedekatan promosi iklan yang tepat target sasaran, yang memang memerlukan produk tersebut
2.      Perencanaan produk
           Sebelum membangun sebuah produk yang siap  dikeluarkan dipasaran, manajemen pemasaran hendaknya perlu membuat perencanaan produk yang telah disesuaikan dengan target pasarnya, semisal penentuan besaran volume produk, iklan, juga tokoh yang ada dalam iklan. Coba diperhatikan, mengapa deterjen banyak berukuran mini volumenya, tidak hanya berukuran besar?
           Pertanyaan diatas tentu sudah melalui perencanaan, hal-hal ditail lainya perlu direncanakan. Terlihat jelas bahwa strategi pemasaran harus melakukan perencaan produknya terlebih dahulu.





3.      Manajemen harga
           Manajemen harga merupakan suatu upaya strategis, Paling strategis didalam memulai persaingan, bisa diawali dengan perhitungan yang sangat metang secara internal perusahaan lalu dibandingkan dengan para pesaing. Manajemen harga ini dimulai dengan cara yang sederhana, harga saat promosi, harga eceran, harga reseller, atau agen dan lain-lain. Belakangan ini, pengembangan strategi pemasaran dalam manajemen harga bisa begitu luas, karena ‘’pasar’’ saat ini turut andil dalam penentuan harga, menjadi masukan dipasar, utamanya saat pasar merespon secara rendah produk tertentu dengan tingkat kreatifitas harga yang keliru, respon pasar atas rumusan harga dari para pesaing.
4.      Distribusi
Distribusi adalah bagian strategi pemasaran yang karena faktor efisien dan efektifias bisa membuat energi terkuras. Ada tiga pihak yang akan terpuaskan, produsen, agen atau reseller dan konsumen. Distribusi merupakan layanan yan dampaknya dapat dirasakan oleh semua pihak yang ada karena menggunakan jalur rantai-merantai.
5.      Komunikasi dan promosi
Lini komunikasi sepatutnya disusun dengan benar karena lini ini akan jadi awal dari pertemuan atau awal dari hubungan berupa informasi-informasi. Komunikasi meliputi penerapan pendekatan pemasaran, hubungan dengan relasi, penjulan langsung, pembentukan media yang mendukung. Komunikasi yang tepat menyebabkan persepsi yang baik kedalam pasar.



           Coba tengok iklan keju-keju yang ada ditelevisi, disana digambarkan hanya dengan selembar keju, seorang anak bisa bertambah pintar dan cerdas, sekarang coba anda bayangkan, apakah benar seorang
 anak akan semakin cerdas hanya dari mengonsumsi selembar keju? Nah, itulah strategi pemasaran, semua harus kreatif dan komunikatif.
          
1.5.Pengelolaan produk melalui daur hidup produk
       Setiap  produk  akan  selalu  memiliki  masa  hidup  yang  berbeda-
beda.  Masa  hidup suatu  produk  mulai  saat  dikeluarkan  oleh perusahaan  ke  masyarakat  luar  sampai dengan  menjadi  tidak  disenanginya produk  tersebut  merupakan  siklus  kehidupan
produk. Tahap-tahap daur hidup produk yaitu:
1.      Tahap Perkenalan (introduction)
       Dalam   tahap   ini   produk   belum   dikenal   oleh   konsumen   sehingga   harus dipromosikan. Pertumbuhan hasil penjualannya akan sangat lambat.
2.      Tahappertumbuhan (growth)
       Dalam tahap ini produk mulai dikenal konsumen dan mengalami kenaikan volume penjualan.
3.      Tahap kedewasaan (maturity)
       Dalam   tahap   ini,   penjualan   mencapai   titik   tertinggi   dan   persaingan   juga meningkat.
4.      Tahap penurunan (decline)
       Pada  tahap  ini  penjualan  mengalami  penurunan  karena  produk  tersebut  sampai pada   titik   kejenuhan.   Konsumen   akan meninggalkan   dan   tidak   lagi   mau menggunakan   produk   tersebut. 

       Dalam   kondisi   ini   pengusaha   harus   sudah mengantisipasi   dan menyiapkan   produk  pengganti   yang   diharapkan   akan menggantikan posisi produk yang sudah akan mati itu.

1.6.Pengelolaan bauran produk
       Bauran produk adalah sejumlah item produk yang di tawarkan penjual kepada pembeli. dapat juga dikatakan bahwa bauran produk adalah sekumpulan line produk yang di kelola oleh sebuah perusahaan (dengan catatan bahwa perusahaan memiliki beberapa line produk).
       Kalau perusahaan memiliki beberapa line produk, maka manajemen bauran produk berada dibawah direktur pemasaran atau manajer umum pemasaran. Di bawahnya ada manajer line produk , dibawahnya lagi ada manajer produk ataupun manajer merek.
 Seorag direktur pemasaran perlu memahami luas, panjang, kedalaman, konsistensi bauran pemasaran
·         Lebar (breadth) dari produk mix adalah banyaknya jajaran produk yang dihasilkan dan di jual kepasar
·          Dalam (Depth) dari produk mix adalah banyak variasi produk pada masing-masing jajaran produk
·         Panjang (length) dari produk mix adalah jumlah keseluruhan unsure produk yang ditawarkan. Rata rata panjang dari produk mix adalah jumlah unsure produk dibagi dengan jumlah lebar dari produk mix.
·         Konsistensi



       Keempat dimensi bauran produk memberikan alternative strategi berkenaan dengan pengelolaan bauran produk. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang pasar.beberapa strategiprodukk mix adalah:
·         Ekstensif dengan jajaran penuh
·         Intensif dengan jajaran terbatas
·         Jajaran produk yang selektif
   Perusahaan produk tunggal Perusahaan dapat meningkatkan bisnis dengan empat cara yaitu:
·         Menambah line produk baru
·         Memperpanjang setiap line produk
·         Menambah variasi unruk setiap line produk/ menambah kedalaman line produk


1.7.Mengapa pengembangan produk baru
       Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan produk Menurut Swastha (1997 : 187):
1. Tidak stabilnya posisi persaingan
       Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan semakin tajam, apalagi para pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan.
2. Munculnya persaingan
       Suatu barang yang terjual dengan baik di pasaran dan dapat menghasilkan keuntungan, akan mendorong pengusaha lain untuk memproduksi barang yang sedang laku tersebut bahkan dengan kualitas yang lebih baik.



3. Banyaknya variasi penggunaan barang
       Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal ini akan mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai bermacam-macam kegunaan.
4. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
       Faktor lain melaksanakan pengembangan produk adalah memanfaatkan kapasitas produksi, karena pada umumnya perusahaan belum berproduksi pada kapasitas penuh.

       Pengembangan produk baru atau menciptakan produk baru merupakan tugas yang sering terlupakan. Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan itu berada pada tahap “kedewasaan” , maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan keuntungan yang diperolehnya dari produk yang berada pada tahap tersebut untuk mengembangkan ide penciptaan produk baru. Produk baru inilah yang diharapkan nantinya dapat menggantikan produk lama yang sedang jaya tersebut. Penciptaan produk baru ini meliputi 3 hal:
– produk yang sama sekali baru
– perubahan desain (redesaign) dan
– pembungkusan (packaging)
       Strategi pengembangan produk baru dalam hal ini ada dua cara yang dapat ditempuh
1.      membeli suatu perusahaan atau suatu hak paten ataupun lisensi
2.      mengembangan produk baru


       Dalam hal ini akan kita pusatkan pada cara kedua yaitu mengambangkan produk baru. Produk baru dapat diartikan sebagai berikut :
– produk asli yaitu betul-betul produk baru
– produk yang disempurnakan
– produk yang dimodifikasi
– produk dengan merk baru

1.8.pengertian produk baru
       produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk  yang berhasil secara komersial.
Produk baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:
(1) produk baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),
(2) produk baru dengan pertama kali memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
(3) produk baru hasil modifikasi produk lama (additions to existing product lines),
(4) produk baru untuk menggantikan produk yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing products),

(5) produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar baru atau segmen baru (repositionings),
(6) produk baru dengan harga lebih rendah (cost reductions).


1.9.Pengendalian pengembangan produk
        Di era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perilaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan produk dan kualitas produk. Dalam dunia industri, pengembangan produk dan pengendalian mutu atau kualitas produk yang dihasilkan merupakan faktor terpenting yang membawa keberhasilan bisnis, dan peningkatan posisi bersaing. Perhatian penuh terhadap kualitas akan memberikan dampak langsung kepada perusahaan yang berupa kepuasan Industri yang menghasilkan barang dan jasa harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Suatu prinsip utama pembelian adalah makin meningkatkan dominasi (penguasaan) pasar nasional dan internasional. Pembeli, baik itu konsumen individual, perusahaan industri, atau badan pemerintah, sekarang semakin menekankan  kepuasan pelanggan yang mereka cari untuk barang yang mereka bayar, dengan konsentrasi baru pada ekonomi produk dan jasa terbaik, keamanan, kemampuan untuk melayani dan keterandalan. Kehati-hatian dalam membeli semakin meningkat, khususnya untuk perusahaan-perusahaan industri dan terlebih lagi untuk para konsumen.
           


       Tinggi rendahnya kepuasan konsumen disebabkan oleh  dua faktor utama yaitu faktor intern dan ekstern perusahaan. Faktor intern perusahaan antara lain turunnya kualitas produk, pengembangan  produk, pelayanan konsumen dan sebagainya sehingga konsumen mengalami kejenuhan atau turunnya nilai produk di pasaran. Faktor ekstern terjadi karena di luar jangkauan seperti adanya perubahan selera konsumen, kebijaksanaan pemerintah, munculnya barang pengganti dan masuknya pesaing baru. Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan industri yang sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku bisnis harus memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk. Perhatian pada kualitas memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya –biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2005:3).
       Pengembangan produk dan pengendalian kualitas yang  dilakukan di perusahaan meliputi pengembangan industri tersebut  untuk lebih maju tidak hanya memproduksi atau membuat satu produk saja akan tetapi juga akan merilis memproduksi produk-produk lainya. Serta pengendalian kualitas terhadap bahan baku, pengendalian kualitas selama proses produksi dan pengendalian kualitas hasil akhir. Pengendalian kualitas merupakan teknik dan manajemen, mengukur karakteristik kualitas dari output (barang dan jasa) kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi output yang diinginkan pengguna, serta mengambil tindakan perbaikan yang tepat apabila ditemukan perbedaan antara performasi aktual dan standar.



       Dalam mengendalikan proses kita berusaha menyelidiki dengan cepat bila terjadi gangguan proses dan tindakan pembetulan dapat segera dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tak sesuai (cacat), dan semua ini dilakukan agar kepuasan konsumen terpenuhi serta tidak terkecuali bagi perusahaan agar dapat memprediksi anggaran dasar perusahaan. Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat konformasi yang tinggi terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin terjadi. Dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan  penjualan atas produk yang berkualitas yang berharga tinggi.
       Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan laba terutama dari kegiatan operasinya. Oleh karena itu, manajer perusahaan dalam mengambil keputusan-keputusannya ditujukan untuk meningkatkan laba. Strategi bisnis untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan melalui usaha peningkatan kualitas.
            Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap kompetitornya dalam menguasai pasar karena tidak semua perusahaan mampu mencapai  superioritas kualitas. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga rendah, proses dan pengiriman dapat tepat waktu. Proses produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk yang bebas dari kerusakan. Hal ini dapat menghindarkan adanya  pemborosan dan inefisensi sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan dan harga produk dapat menjadi lebih kompetitif.


       4 Langkah dalam pelaksanaan pengendalian kualitas adalah menentukan perencanaan yang tepat sebelum produksi, ditambah dengan realitas standarisasi produk, terutama dalam peningkatan kualitas. Terdapat hubungan erat antara kualitas produk, kepuasan pelanggan atau konsumen dan profatibilitas perusahaan. Semakin tinggi kualitas semakin tinggi kepuasan pelanggan dan sebaliknya semakin rendah kealitas semkian rendah kepuasan pelanggan dan dalam hal ini mendukung harga lebih tinggi, serta biaya lebih rendah. Oleh karena itu program peningkatan kualitas atau QIPs (Quality Improvement Programs) biasanya meningkatkan profitabilitas perusahaan (Philip Kotler, 2008:67). Dengan demikian apabila suatu perusahaan hendak menentukan kualitas suatu produk atau membuat produk yang berkualitas tinggi maka harus memperhatikan 3 faktor yaitu biaya produksi,  fungsi produksi, dan wujud luar produk. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berpengaruh pada harga jual produk menjadi mahal. Fungsi produksi yang bermutu adalah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sehingga produk dapat difungsikan secara maksimal oleh konsumen. Wujud luar atau model atau kemasan produk sangat mempengaruhi keputusan konsumen sebelum mereka memakai produk tersebut.
            Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan, guna meningkatkan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal (Gaspersz, 2005:5). Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas tersebut, tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan  (customer focused guality).



BAB III
Penutup
Kesimpulan
            Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
            Di era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perilaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan produk dan kualitas produk. Dalam dunia industri, pengembangan produk dan pengendalian mutu atau kualitas produk yang dihasilkan merupakan faktor terpenting yang membawa keberhasilan bisnis, dan peningkatan posisi bersaing. Perhatian penuh terhadap kualitas akan memberikan dampak langsung kepada perusahaan yang berupa kepuasan Industri yang menghasilkan barang dan jasa harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Suatu prinsip utama pembelian adalah makin meningkatkan dominasi (penguasaan) pasar nasional dan internasional. Pembeli, baik itu konsumen individual, perusahaan industri, atau badan pemerintah, sekarang semakin menekankan  kepuasan pelanggan yang mereka cari untuk barang yang mereka bayar, dengan konsentrasi baru pada ekonomi produk dan jasa terbaik, keamanan, kemampuan untuk melayani dan keterandalan. Kehati-hatian dalam membeli semakin meningkat, khususnya untuk perusahaan-perusahaan industri dan terlebih lagi untuk para konsumen.


                                                                                                                                
Contoh Soal :
1. Produk konsumen yang seringg diperlukan tanpa banyak memerlukan usaha atau pertimbangan untuk memperolehnya karena produk konsumen tersebut sudah sangat dikenal karena sering digunakan disebut …
a. Convenience product
b. Shopping product
c. Speciality product
d. Unsought product
e. Product

2. Produk konsumen yang benar-benar diperlukan konsumen sehingga tersedia secara khusus untuk memperolehnya disebut …
a. Convenience product
b. Shopping product
c. Speciality product
d. Unsought product
e. Product

3. Produk konsumen yang berharga bagi konsumen, sehingga memerlukan usaha dan membandingkan (shopping) dahulu tentang: kualitas, merk, harga, penjual dan sebagainya sebelum menentukan pilihannya disebut …
a. Convenience product
b. Shopping product
c. Speciality product
d. Unsought product
e. Product


4. Produk konsumen yang belum atau tidak diperlukan untuk dibeli pada saat itu atau tidak dipergunakan dilinkungannya disebut …
 a. Convenience product
b. Shopping product
c. Speciality product
d. Unsought product
e. Product

5. Yang termasuk produk tidak nyata yaitu …
a. Paku
b. Restoran
c. Motor
d. Mie
e. Salon

6. Berikut ini alasan perusahaan melakukan pengembangan produk baru kecuali
a. Tidak stabilnya posisi persaingan
b. Munculnya persaingan
c. Banyaknya variasi penggunaan barang
d. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
e. ingin menjadi lebih baru

7. Produk-produk yang tidak menjadi bagian dari produk akhir, tetapi diperlukan untuk kelancaran operasionalnya disebut …
a. Supplies & service
b. Capital item
c. Raw item
d. Convenience product
e. Shopping product
8. produk yang tidak mempunyai daya penarik baik yang tinggi maupun kualitas yang bermanfaat. Seperti obat-obatan yang berasa pahit disebut …
a. Salutary product
b. Deficient product
c. Pleasing product
d. Desirable product
e. Convenience product

9. Produk yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalkan deterjen dengan fosfat rendah disebut …
a. Salutary product
b. Deficient product
c. Pleasing product
d. Desirable product
e. Convenience product               

10. Produk yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. Missal rokok disebut …
a. Salutary product
b. Deficient product
c. Pleasing product
d. Desirable product
e. Convenience product





Daftar pustaka :                        
Irawan, Pemasaran Prinsip & Kasus, ed 2, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1996.
            Budiarto, Teguh, Dasar Pemasaran, Jakarta: Gunadarma, 1993.
http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/11/pemasaran-barang-konsumsi-dan-barang.html
http://kamall01.blogspot.co.id/2011/11/pengelolaan-produk-dan-pengembangan.html