1.
Pendahuluan
Pemasar internasional harus mengetahui pengaruh budaya
dan harus menyiapkan diri untuk menjawab tantangan itu atau mengubahnya.
Pemasar internasional memainkan peran penting bahkan dapat dikatakan menentukan
dalam mempengaruhi kecepatan tingkat perubahan diseluruh dunia. Hal terlihat
jelas dalam makanan tetapi praktis menyangkut semua industri, terutama produk
konsumen. Pabrik sabun dan deterjen telah mengubah kebiasaan, mencuci, industri
elektronik telah mengubah pola hiburan, dan pemasar pakaian telah mengubah gaya
gaya, dan sebagainya. Dalam produk industri budaya telah mempengaruhi
karakteristik dan permintaan produk tetapi yang lebih penting lagi sebagai
pengaruh pada proses pemasaran, terutama dalam cara menjalankan bisnis. Pemasar
internasional telah belajar untuk mengandalkan orang yang mengetahui dan
memahami adat serta sikap setempat untuk keahlian pemasaran.
Hubungan bisnis antara pihak-pihak yang mempunyai
budaya atau kebangsaan berbeda dapat dipengaruhi oleh tantangan tambahan.Bila
salah satu pihak dari budaya konteks tinggi mengambil bagian dalam kesepakatan
bisnis, faktor-faktor yang dibahas mungkin akan lebih rumit karena keyakinan
berbeda mengenai signifikansi dari kesepakatan bisnis formal dan kewajiban yang
mengikat semua pihak misalnya, manajer penjualan benar-benar yakin bahwa hanya
kontrak yang ditulis dengan baik yang diperlukan agar perusahaanya dapat
menerima semua kewajiban yang mengikat. Tetapi manajer penjualan tadi juga
tidak dapat memahami belahan dunia, sesuatu hanya dapat terjadi bila ada
hubungan pribadi karena kadang-kadang hubungan pribadi juga perlu untuk
melaksanakan sesuatu dalam lingkungan konteks rendah.
2. Teori
Aspek Dasar Dari Budaya
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya
adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan
ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku
manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti
didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya
adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari
satu kategori orang dengan orang lainnya.”
Komunikasi dan Negosiasi
Jika bahasa dan budaya berubah, ada tantangan
tambahan dalam komunikasi. Misalnya, “ya” dan “tidak” dipergunakan dengan cara
yang berbeda antara Negara Jepang dan Negara barat. Hal ini menyebabkan
kebingungan dan kesalahpahaman. Dalam bahasa inggris jawaban “ya” atau “tidak”
atas sebuah pertanyaan didasarkan pada apakah jawabannya mengiyakan atau
menolak. Dalam bahasa Jepang, tidak demikian. Jawaban “ya” atau “tidak” dapat
dipergunakan untuk jawaban yang membenarkan atau menolak pertanyaan tadi.
Perilaku Sosial
Ada sejumlah perilaku sosial dan sebutan yang
mempunyai arti yang berbeda-beda di dalam budaya lain. Sebagai contoh, orang
Amerika umumnya menganggap tidak sopan jika makanan di atas piring membubung,
membuat keributan ketika sedang makan, dan bersendawa. Namun sejumlah
masyarakat Cina merasa bahwa merupakan hal yang sopan jika mengambil setiap porsi
makanan yang dihidangkan dan menunjukkan kepuasannya dengan bersendawa.
Perilaku sosial lainnya, jika tidak diketahui, akan merugikan bagi pelancong
internasional. Sebagai contoh, di Arab Saudi, merupakan penghinaan jika
menanyakan kepada pemilik rumah tentang kesehatan suami/istri.
Sosialisasi Antar-Budaya
Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan,
tindakan, dan alasan-alasan di balik perilaku-perilaku yang ada. Sebagai
contoh, di Amerika Serikat, bak mandi dan toilet mungkin berada dalam ruang
yang sama. Orang Amerika mengasumsikan bahwa ini adalah norma yang berlaku di
dunia. Namun, dalam beberapa budaya seperti Jepang, menganggap itu tidak
higienis. Bahkan budaya lain menganggap duduk di atas toilet duduk itu tidak
higienis. Di banyak budaya, penggunaan tisu toilet bukanlah norma mereka.
Definisi Budaya
Terdapat banyak definisi dari budaya . Dalam
konteks ini, budaya dalam satu setting bisnis didefinisikan sebagai adalah
proses belajar, pembagian, bersifat memaksa serta sekumpulan simbol yang
saling, berhubungan dan mempunyai makna serta menyediakan satu set orientasi
untuk anggota masyarakat.Budaya dapat didefinisikan oleh perbatasan nasional, terutama
ketika negara-negara terisolasi oleh penghalang alami.Budaya berisi cabang
kebudayaan yang hanya mempunyai sedikit kesamaan secara umum antara satu budaya
dengan budaya yang lain. (Kotabe 2007).
Keputusan pemasaran pada perusahaan yang beroperasi di negara sendiri sangat berbeda dengan apabila ia beroperasi di negara lain. Setiap negara berbeda dalam hal sosial dan budaya. Semua ini menjadikan pengkajian lingkungan sosial budaya perusahaan tugas yang semakin rumit karena perusahaan memerlukan praktik dan pendekatan yang berbeda-beda di tiap negara. Beberapa contoh perusahaan yang melakukan/tidak melakukan kajian lingkungan sosial budaya yang cukup ada pada bagian berikut.
Kentucky Fried Chicken
Kentucky Fried Chicken (KFC)
memasuki India pada Juni 1995, tepatnya di Bangalore, dan menghadapi banyak
protes dan demostrasi selama bertahun-tahun. Beberapa diantaranya adalah :
1.
Meskipun pemerintah telah mengizinkan masuknya investasi asing di bidang
makanan cepat saji pada awal 1990an, masih ada beberapa pihak yang tidak
setuju. Alasan ketidaksetujuan ini diantaranya : banyaknya penduduk yang hidup
di bawah garis kemiskinan, menjaga bisnis domestik, ketakutan akan invasi
budaya, dampak buruk junk food bagi kesehatan, serta dampak ke pertanian dan
lingkungan. Para petani mengatakan bahwa KFC telah bertindak tidak etis dengan
menawarkan junk food di negara miskin seperti India, yang memiliki masalah
malnutrisi yang parah. Selain itu, ketidaksetujuan juga datang dari pihak lain
seperti nasionalis, aktivis lingkungan, dan aktivis binatang.
4. Referensi
Wheelen, Thomas L.; Hunger, David J., “Strategic
Management and Business Policy,” 10th Edition , Pearson International Edition,
New Jersey, 2006.
Hill, Charles W. L., “International Business: Competing
in the Global Marketplace,” 6th Edition, Mc-Graw Hill International Edition,
New York, 2007.
http://blog.lukmanh.com/blog/2014/11/13/pengaruh-sosial-dan-budaya-terhadap-pemasaran-global/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar