I. Pendahuluan
Seiring berjalannya waktu, persaingan
dalam dunia bisnis semakin ketat. Segala hal dilakukan dalam persaingan
tersebut, tidak terkecuali dengan melebarkan sayap perusahaan. Hal ini
ditengarai oleh pemasaran global yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka
memperluas target penjualan, memperbanyak konsumen dan meningkatkan keuntungan.
Pemasaran global sendiri memiliki pengertian sebagai proses memfokuskan sumber
daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk
memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Dan dalam melakukan
pemasaran global tentunya ada strategi tersendiri yang harus diterapkan dan
dilakukan oleh perusahaan. Baik dari segi faktor-faktor pertimbangan utama
dalam melakukan pemasaran global hingga mode of entry yang akan digunakan.
Banyaknya hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan pemasaran global
membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam melaksanakan strateginya agar
berhasil dalam pelaksanaannya. Dalam pembahasan ini penulis mengangkat kasus
tentang konsep pemasaran secara global pada produk Coca-Cola.
a. Profil dan Sejarah Perusahaan Coca-Cola
The Coca Cola Company merupakan
perusahaan minuman terbesar dunia, dengan manufaktur terbesar, serta
distributor dan pemasar yang memusatkan penjualan minuman non-alkohol dan sirup
di Dunia. Perusahaan Coca Cola mulai dikenal masyarakat melalui salah satu
produknya yang terkenal, yaitu Coca-Cola. Coca-Cola atau Coke adalah minuman
bersoda kola yang dijual di berbagai restoran, toko, dan mesin pengecer di
lebih dari 200 negara. Coke adalah salah satu merek yang paling dikenal dan
paling luas penjualannya. Saingan utamanya adalah Pepsi. Rasa menyegarkan
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth
Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah
yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai
Coca-Cola. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G.
Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Badan Usaha Perusahaan Coca Cola adalah Perseroan
Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
b. Visi dan Msi Perusahaan Coca-Cola
Visi dan misi merupakan bagian yang ada
cerminan apa yang dicari oleh perusahaan untuk mencapai serta bagaimana
mencapai hal tersebut semua memberikan arahan untuk memastikan bahwa mereka
yang ada di dalamnya bekerja untuk tujuan yang sama.
c.
Logo dan Merek Coca Cola
Frank M. Robinson, sahabat sekaligus
akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C
akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan
huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di
dunia. Coca-Cola logo, seperti produknya, merupakan logo dan merek paling
dikenal di seluruh dunia. Warna merah dan putuh pada logo Coca-Cola dibuat
sederhana serta mudah diingat oleh konsumen. Logo Coca-Cola pertama kali
diperkenalkan di Atlanta Journal pada tahun 1915 serta muncul pada display
Pemberton farmasi. Coca-Cola logo terdaftar menjadi merek dagang pada tahun
1887 dan semenjak itu menjadi identitas merek korporasi.
d.
Strategi SDM
coca cola menyelenggarakan berbagai pelatihan serta
mengembangkan SDMnya untuk menjamin bahwa kemampuan bisnis perusahaan
senantiasa memenuhi tuntutan pasar, dan para karyawan mampu menghasilkan apa
yang diharapkan dari mereka. Sementara itu, coca cola juga secara berkesinambungan
merekrut tenaga-tenaga muda berpotensi untuk menduduki posisi-posisi penting di
masa mendatang.Coca cola memiliki satu tim khusus yang bertugas meningkatkan
keterampilan-keterampilan fungsi teknis, bidang manajemen dan kepemimpinan
karyawan. Tim tersebut didukung dan disertifikasi oleh sejumlah lembaga
pelatihan dan pengembangan SDM internasional.
e.
Strategi Pemasaran Coca Cola
Penanganan proses pertukaran memerlukan
waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila
sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk
mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Manajemen
Pemasaran Coca Cola : Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung
penjualan dan pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
-
Program Promosi
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang
tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap produk.
-
Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem
pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan
pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka
masing-masing.
-
Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan
pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang
kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan
berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect
Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem
Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi
dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
-
Layanan Produk Pendingin
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih
menyukai membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan
Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.
-HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.
f. Pemasaran coca cola
Inovasi adalah salah satu kunci
keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luas,
serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia . Melalui
riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi
untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan
penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas
tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi
kekayaan alam Indonesia , Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk
baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan
pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan
desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Inovasi kemasan produk
akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat. Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat. Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.
g. Pemasaran
Coca Cola Di Indonesia
Perusahaan memproduksi dan
mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih
dari 120 pusat penjualan.Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang
yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara
perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen
dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Bottling
Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan
Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk
menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami
menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional. Pemberian
kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan
proses. Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan
minuman kami dalam rasanya yang terbaik.
Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitment kami untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitment kami untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
II. Teori
·
Manajemen Pemasaran
Menurut Sofjan Assauri
(2013:12), Pengertian Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis,
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam
pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/
transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi
(perusahaan) dalam jangka panjang.
Menurut Philip Kotler
(2005:9), Definisi Manajemen Pemasaran adalah proses dalam merencanakan,
melaksanakan, memikirkan, menetapkan harga promosi, dan menyalurkan gagasan
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dalam organisasi.
·
Pemasaran
Global
Pemasaran global adalah proses dalam memusatkan
sumberdaya pada peluang pemasaran global adalah kegiatan pemasaran oleh
perusahaan (global) yang memiliki bisnis (global) dengan strategi pemasaran
(global), Pasar (global), maupun produk (global) yang sama (standar) di
berbagai negara.
Pemasaran Global adalah pemasaran yang memiliki disiplin universal tetapi pasar & konsumen adalah sungguh berbeda. Kebutuhan untuk “penempatan atau lokalisasi global “ : Penyesuaian tentang strategi pemasaran global untuk kepentingan pasar local. Pengetahuan dasar dalam Pemasaran Global yakni ; pengetahuan lintas budaya, pengetahuan negara / regional, pengetahuan tentang transaksi lintas Negara. Pemasaran global merupakan proses dalam memusatkan sumberdaya pada peluang pemasaran global yang bertujuannya untuk menciptakan nilai pelanggan dan keunggulan persaingan dengan melayani secara fokus dalam keadaan yang dibentuk oleh berbagai penggerak dan kekuatan pengendalian. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pada konsep pemasaran global ini, tehknik pemasaran pada sebuah perusahaan berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap yaitu proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai, tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Pemasaran Global adalah pemasaran yang memiliki disiplin universal tetapi pasar & konsumen adalah sungguh berbeda. Kebutuhan untuk “penempatan atau lokalisasi global “ : Penyesuaian tentang strategi pemasaran global untuk kepentingan pasar local. Pengetahuan dasar dalam Pemasaran Global yakni ; pengetahuan lintas budaya, pengetahuan negara / regional, pengetahuan tentang transaksi lintas Negara. Pemasaran global merupakan proses dalam memusatkan sumberdaya pada peluang pemasaran global yang bertujuannya untuk menciptakan nilai pelanggan dan keunggulan persaingan dengan melayani secara fokus dalam keadaan yang dibentuk oleh berbagai penggerak dan kekuatan pengendalian. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pada konsep pemasaran global ini, tehknik pemasaran pada sebuah perusahaan berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap yaitu proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai, tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
·
Strategi Pemasaran
III. Analisis
Analisa SWOT
Coca-cola Company adalah perusahaan yang telah berhasil menjadi global dalam dua hal yaitu dalam hal visi dan skala operasi, yang dikelola berdasarkan penguasaan pasar lokal. Daerah operasinya meliputi 200 negara dan mengendalikan 47 persen pangsa pasar soft drinks yang dikonsumsi seluruh dunia dengan angka konsumsi sebesar 1,06 juta per hari di seluruh Dunia. Coca Cola adalah contoh merk yang sangat dominan di dunia.
Keunggulan dan Kekuatan Coca Cola Company :
1.Menguasai pangsa pasar dunia
2.Beroperasi hingga lebih dari 200 negara
3.Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman
4.Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat
5.Perusahaan minuman terbesar sedunia
6.Sebagai inovator dalam industri soft drink
7.Melakukan bottling investment dengan beberapa investee
8.Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik
9.Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat dunia
10.Memiliki divisi di beberapa negara
11.Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan No 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
12.Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
13.Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
14.Memiliki social responsibilities yang sangat baik
15.Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion
16.SDM yang terlatih
17.Loyalitas Konsumen Terhadap brand Coca - Cola
18.Brand Image
19.Pertumbuhan Penjualan
20.Riset dan Development yang Intensif
21.Harga Produk Yang Kompetitif
22.Keadaan Distribusi dan Pangsa Pasar
23.Ramuan yang tidak dimiliki oleh peusahaan lain
24.Pelayanan terhadap pelanggan atau konsumen
25.Lokasi pabrik ada di mana termasuk Jakarta, dan Semarang
26.Memiliki kepedulian terhadap Lingkungan sekitar
27.Inovasi secara terus menerus
28.Strategi pemasaran yang baik
29.System informasi yang baik
30.Kemasan produk yang menarik
Aspek
Kelemahan pada PT Coca – Cola Bottling.
1.Ketersediaan Bahan Baku
2.Biaya Produksi yang Tinggi
3.Ancaman PT Coca- Cola terhadap pesaing Produk The yang Semakin Banyak
4.Kebijkan Pemerintah
5.Coca – Cola Tidak menghasilkan Produk Yang Organik
6.Minuman bersoda tidak baik bagi kesehatan
7.Sebagai perusahaan beverage memiliki kontrak eksklusif kepada Pepsi Company
8.Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
9.Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
10.Segmentasi terlalu global
Aspek kesempatan pada PT Coca – cola
1.Konsumsi minuman berbanding terbalik dengan usia seorang
2.Teknologi membuat dunia semakin sempit
3.Semakin meningkatnya pendapatan penjualan PT Coca – Cola
4.Minuman ringan dapat diperolah di mana saja
5.Bahan pendukung utama produk coca-cola dapat diganti dengan produk yang lain.
Aspek ancaman pada PT Coca – Cola Bottling
1.Coca – cola dapat pesain dari Pepsi dan Cadbburry
2.Ada banyak minuman subsitusi dari produk minuman yang lain
3.Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan
4.Mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi dan Cadburry. Coca-Cola Company mempunyai dua pesaing utama yaitu: PepsiCo dan Cadbury Schweppes PLC. PepsiCo mempunyai jumlah karyawan dua kali lebih banyak dari Coca- Cola Company. Sedangkan Cadbury Schweppes PLC mempunyai diversifikasi produk yang mana tidak dimiliki oleh dua pesaingnya. Diversifikasi itu meliputi: industry minuman, coklat dan permen karet.
5.Berdasarkan analisis lingkungan industri, diperoleh hasil sebagai berikut:
• Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku. Air merupakan bahan utama dalam industri minuman ringan. Keterbatasan air di beberapa bagian dunia menyebabkan system pemurnian air harus dilakukan sehingga menyebabkan biaya produksi yang dibebankan akan lebih tinggi.
• Bahan pendukung utama Coca-cola mudah diganti dengan bahan lain yang mudah didapat. Bahan utama Coca-Cola adalah sirup jagung berkadar fruktosa tinggi, sejenis gula, untuk di Amerika Serikat dapat dipasok oleh sebagian besar sumber domistik. Untuk di luar Amerika Serikat dapat diganti sukrosa.
6.Coca-cola Company tidak menghasilkan produk organic. Di Amerika sedang mengembangkan produk organik, dan perkembangannya telah mencapai 70%. Dan sampai saat ini pun produk organik semakin popular. Sedangkan Coca-cola Company tidak mengadakan inovasi dalam hal produk organik, padahal hal ini dapat dijadikan peluang bisnis yang potensial.
7.Sebagian pengecer mempunyai kontrak ekslusif dengan PepsiCo. Sebagian perusahaan beverage seperti Pepsi Co. telah melakukan kontrak ekslusif dengan restoran-restoran misalnya saja KFC, Mac D, dan lainnya. Sehingga Coca Cola tidak bisa masuk ke area tersebut.
8.Soft drinks tidak baik untuk kesehatan
Soft drinks tidak punya nilai gizi (dalam hal vitamin dan mineral). Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan, Akibatnya, Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan. Bahkan makanan tersebut difermentasi. Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
1.Ketersediaan Bahan Baku
2.Biaya Produksi yang Tinggi
3.Ancaman PT Coca- Cola terhadap pesaing Produk The yang Semakin Banyak
4.Kebijkan Pemerintah
5.Coca – Cola Tidak menghasilkan Produk Yang Organik
6.Minuman bersoda tidak baik bagi kesehatan
7.Sebagai perusahaan beverage memiliki kontrak eksklusif kepada Pepsi Company
8.Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
9.Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
10.Segmentasi terlalu global
Aspek kesempatan pada PT Coca – cola
1.Konsumsi minuman berbanding terbalik dengan usia seorang
2.Teknologi membuat dunia semakin sempit
3.Semakin meningkatnya pendapatan penjualan PT Coca – Cola
4.Minuman ringan dapat diperolah di mana saja
5.Bahan pendukung utama produk coca-cola dapat diganti dengan produk yang lain.
Aspek ancaman pada PT Coca – Cola Bottling
1.Coca – cola dapat pesain dari Pepsi dan Cadbburry
2.Ada banyak minuman subsitusi dari produk minuman yang lain
3.Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan
4.Mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi dan Cadburry. Coca-Cola Company mempunyai dua pesaing utama yaitu: PepsiCo dan Cadbury Schweppes PLC. PepsiCo mempunyai jumlah karyawan dua kali lebih banyak dari Coca- Cola Company. Sedangkan Cadbury Schweppes PLC mempunyai diversifikasi produk yang mana tidak dimiliki oleh dua pesaingnya. Diversifikasi itu meliputi: industry minuman, coklat dan permen karet.
5.Berdasarkan analisis lingkungan industri, diperoleh hasil sebagai berikut:
• Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku. Air merupakan bahan utama dalam industri minuman ringan. Keterbatasan air di beberapa bagian dunia menyebabkan system pemurnian air harus dilakukan sehingga menyebabkan biaya produksi yang dibebankan akan lebih tinggi.
• Bahan pendukung utama Coca-cola mudah diganti dengan bahan lain yang mudah didapat. Bahan utama Coca-Cola adalah sirup jagung berkadar fruktosa tinggi, sejenis gula, untuk di Amerika Serikat dapat dipasok oleh sebagian besar sumber domistik. Untuk di luar Amerika Serikat dapat diganti sukrosa.
6.Coca-cola Company tidak menghasilkan produk organic. Di Amerika sedang mengembangkan produk organik, dan perkembangannya telah mencapai 70%. Dan sampai saat ini pun produk organik semakin popular. Sedangkan Coca-cola Company tidak mengadakan inovasi dalam hal produk organik, padahal hal ini dapat dijadikan peluang bisnis yang potensial.
7.Sebagian pengecer mempunyai kontrak ekslusif dengan PepsiCo. Sebagian perusahaan beverage seperti Pepsi Co. telah melakukan kontrak ekslusif dengan restoran-restoran misalnya saja KFC, Mac D, dan lainnya. Sehingga Coca Cola tidak bisa masuk ke area tersebut.
8.Soft drinks tidak baik untuk kesehatan
Soft drinks tidak punya nilai gizi (dalam hal vitamin dan mineral). Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan, Akibatnya, Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan. Bahkan makanan tersebut difermentasi. Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
IV. Referensi
Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Philip Kotler, 2005, ManajemenPemasaran, Jilid I dan II, PT. Indeks,
Jakarta
Nina
dan Hesti. “Studi Kasus Pemasaran Global”. [Online]. Tersedia: http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/studi-kasus-pemasaran-global.html yang
direkam pada 15 oktober 2018.
Sanuria, Putri. (2015). “Makalah
Pemasaran Internasional Strategi memasuki Pasar Global”. [Online]. Tersedia : https://www.slideshare.net/putriLaila/makalah-pemasaran-internasional-strategi-memasuki-pasar-global-mode-of-entry yang direkam pada 15 oktober 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar