MAKALAH
“PERMASALAHAN KOPERASI
DI INDONESIA”
Oleh
:
Cindy Juliyani
11215507
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini saya ajukan sebagai tugas mata kuliah
Ekonomi Koperasi (Softskill) dengan judul “Permasalahan Koperasi di Indonesia”.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang kesempurnaan makalah ini
membangun dari pembaca demi.
DAFTAR
ISI
COVER
............................................................................ ............................................................................
1
KATA
PENGANTAR ..................................................... .........................................................................
2
DAFTAR ISI
...................................................................... .......................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN ................................................. .......................................................................
4
1.1 LATAR
BELAKANG ...................................................... ................................................................
4
1.2 RUMUSAN
MASALAH ................................................. ................................................................
5
1.3 TUJUAN
PENULISAN .......................................................... ..................................................
5
1.4 MANFAAT...................................................................................... ...................................
5
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................... ................................
6
2.1. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI.......................................6
BAB III
PENUTUP ................................................. ........................................................................................
11
3.1
Kesimpulan ...................................................... .................................................................................................
11
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................... .......................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Koperasi
dan UKM merupakan bagian integral dunia usaha nasional, mempunyai kedudukan,
potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan
pembangunan ekonomi serta memecahkan masalah ekonomi pada khususnya. Berbagai
cara telah digunakan manusia untuk memecahkan permasahan ekonomi yang telah
dihadapi salah satunya adalah koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan, dapat berperan dalam proses
pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan
ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya dan
stabilitas ekonomi pada khususnya.
Berdasarkan
UUD Republik indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasiaan maka tersirat
suatu harapan bahwa Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sekaligus sebagai bagian yang tidak
dipisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan keadilan.
Koperasi
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional,
peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan
pemerataan pendapatan. Keberadaan usaha kecil tidak dapat dipisahkan dari
pertumbuhan perekonomian secara nasional, karena usaha kecil merupakan wujud
kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia.
Dalam upaya
membangun ekonomi nasional sub- sektor industri mikro kecil dan menengah (IMKM)
yang dalam istilah sering disebutkan UKM ataupun usaha kecil. Usaha kecil
mendapat prioritas untuk dibina dan dikembangkan dalam rangka memperkuat
struktur ekonomi nasional. Industri kecil maupun besar, dan menengah merupakan
sektor yang turut memberikan kontribusi terhadap kontribusi perekonomian
nasional seperti Koperasi dan UKM. oleh karna itu program pembinaaan dan
pengembangannya senantiasa harus dilakukan secara berkesinambungan sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi. Koperasi yang merupakan gerakan ekonomi yang
tumbuh dari masyarakat merupakan organisasi swadaya masyarakat yang lahir atas
kehendak, kekuatan dan partisipasi dari masyarakat itu sendiri dalam menentukan
tujuan, sasaran kegiatan, serta kegiatan pelaksanaannya.
1.2.Rumusan
Masalah
- Apa permasalahan yang dihadapi koperasi di Indonesia saat ini?
1.3.Tujuan
- Menjelaskan tentang permasalahan yang dihadapi koperasi di Indonesia saat ini
Manfaat
- Dapat mengetahui tentang permasalahan yang dihadapi koperasi di Indonesia saat ini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Permasalahan yang Dihadapi Koperasi
di Indonesia Saat Ini
Koperasi
menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 ialah bidang usaha yang beranggotakan
orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan. Dan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan para anggotanya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju.
Namun
koperasi sendiri sekarang mengalami banyak hambatan yang membuat koperasi
lambat dalam berkembang, hambatan tersebut berasal baik dari fasilitas
koperasi,anggota, masyarakat,pemerintah, lingkungan maupun pengurus koperasi
itu sendiri, padahal koperasi ada penunjang perekonomian karena dengan adanya
koperasi UKM diindonesia bisa berkembang pesat sehingga disaat negara mengalami
inflasi, UKM bisa menghendel baik dari tenaga kerja maupun devisa negara,
adapun masalah yang sering dihadapioleh koperasi diantaranya:
- Keterbatasan dana yang dimiliki.
- Tingkat pendidikan, keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas.
- Partisipasi para anggotanya masih rendah baik dari RAP maupun kegiatan lainnya yang diberikan.
- Keterbatasan pengetahuan anggota terhadap pembagian SHU.
- Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama, bahkan tingkat pengembalian pinjaman yang amat lama sehingga dana / modal koperasi semakin berkurang.
- Kurangnya pengawasan dari para pengurus koperasi.
- Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan peminat dari masyarakatnya kurang, karena sebagian masyarakat beranggapan bahwa koperasi kurang menjanjikan.
- Kurangnya edukasi tentang keuntungan dari koperasi bagi masyarakat.
- Sedikitnya masyarakat untuk berwirausaha.
Faktor
tersebut adalah masalah koperasi yang tiap tahunnya menjadi masalah koperasi
yang belum bisa ditangani dengan baik hingga sekarang,tidak menutup kemungkinan
koperasi berkembang ada beberapa daerah yang koperasinya bisa berkembang hal
ini terjadi karena baik anggota,pengurus koperasi maupun pemerintah bisa saling
berkordinasi dan saling bekerja sama dengan baik pasti masalah tersebut bisa
ditangani adapun menurut saya solusi yang bisa dilakukan:
- Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang koperasi baik melalui iklan di tv, spanduk,koran ataupun sera langsung survei ke masyarakat, agar masyarakat percaya dan yakin bahwa koperasi badan usaha yang bagus sekaligus bisa meningkatkan dana/ modal koperasi karena banyak masyarakat yang mau menjadi anggota koperasi dan mau menginvestasikan uangnya kepada koperasi.
- Memberikan pendidikan/ pelatihan untuk para anggota koperasi.
- Adanya perjanjian hukum agar antar anggota dengan koperasi tidak saling merugikan baik dari pihak anggota maupun koperasi.
- Adanya rasa saling percaya dan bertanggung jawab atas kemajua koperasi baik dari pihak anggota maupun dari pihak pengurus atau pengawas koperasi.
- Memaksimalkan kerja para pengawas atau pengurus koperasi, karena ini adalah inti dari koperasi, jika pengurus atau pengawasnya tidak bekerja dengan baik seberapa banyak anggota yang ada dikoperasi tidak akan membuat koperasi berkembang.
UUD 1945 pasal 33 memandang koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional,
yang kemudian semakin dipertegas dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992
tentang perkoperasian. Menurut M. Hatta sebagai pelopor
pasal 33 UUD 1945 tersebut, koperasi dijadikan sebagai sokoguru perekonomian
nasional karena:
- Koperasi mendidik sikap self-helping.
- Koperasi mempunyai sifat kemasyarakatan, di mana kepentingan masyarakat harus lebih diutamakan daripada kepentingan diri atau golongan sendir
- Koperasi digali dan dikembangkan dari budaya asli bangsa Indonesia
- Koperasi menentang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme. Hal ini tidak terlepas dari jatidiri kopersi itu sendiri dalam gerakan dan cara kerjanya selalu mengandung unsur-unsur yang terdapat dalam asas-asas pembangunan nasional seperti yang termaktub dalam GBHN
Ada 9 azas
pembangunan nasional yang harus diperhatikan dalam setiap pelaksanaan
pembangunan yaitu:
- Azas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Asas Manfaat
- Azas demokrasi Pancasila
- Azas adil dan merata
- Azas keseimabangan
- Azas kesadaran Hukum
- Azas kemadirian bangsa
- Azas kejuangan
- Azas ilmu pengetahuan dan teknologi
Dari
seluruh rangkaian asas pembangunan nasional di atas, dapat dilihat bahwa posisi
dan kedudukan koperasi dalam UUD 1945 dan GBHN adalah sangat strategis dalam
upaya mencapai masyarakat adil dan makmur sesuai dengan Pancasila sedangkan
sokoguru sebagai tonggak ukur atau panduannya dan para anggota yang terlibat
bisa saling bekerja sama maka Indonesia bisa menjalankan koperasi yang sehat
disetiap daerah maupun disetiap provinsinya.
Permasalahan
yang dihadapi koperasi pun beragam pada era globalisasi ini dari masalah
internal koperasi atau masalah eksternal koperasi,dan bukan hanya itu saja
masalah yang dihadapi perkoperasian di Indonesia, masalah permodalan koperasi,
dan masalah Re-generasi dalam pengurusan koperasi tersebut.
Dan dapat dijabarkan masalah
masalah koperasi secara umum adalah :
- Koperasi jarang peminatnya
- Sulitnya koperasi berkembang
- Masalah permodalan
- Masalah Internal dengan contoh sistem kerja, Re-generasi organisasi, system pengawasan kerja koperasi dan Dll
Karena
masalah koperasi sangat luas dan sangat komplek maka diperlukan sebuah ide /
pemecahan masalah yang dapat membantu koperasi untuk berkembang, dan apabila
tidak segera diatasi maka akan sulit bagi kita untuk menyelesaikan masalah
tersebut pada masa mendatang karena masalah dapat berlarut – larut dan dapat
berdampak sangat negatif bagi koperasi tersebut.
Perlunya
analisis masalah dapat membuka langkah – langkah untuk segera menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan terstuktur dengan baik dan dapat langsung
menyelesaikan inti dari masalah itu dengan solusi – solusi yang dapat diterima
oleh semua pengurus maupun anggota koperasi tersebut.
Analisis dari masalah –
masalah koperasi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Koperasi kurang peminat bisa dikarenakan kalah bersaing dengan lembaga – lembaga yang bergerak dibidang pemberian modal , lembaga pemberian kredit atau lembaga penyimapanan dana contohnya perbankan.
- Sulitnya koperasi berkembang bisa dikarenaka adanya faktor internal dan eksternal yang kurang mendukung kinerja koperasi dan memungkinkan koperasi sulit berkembang pula.
- Masalah permodalan bisa dikarenakan kurang kepercayaan anggota terhadap kepengurusan koperasi yang bedampak pada proses kegiatan simpan – pinjam para anggota, padahal itu adalah sumber dana pokok bagi perkoperasian untuk mengembangkan usaha – usahanya untuk mencari tambahan keuntungan atau hasil usaha.
- Masalah Internal dengan contoh sistem kerja, Re-generasi organisasi, system pengawasan kerja koperasi dan Dll bisa dikarenakan system kerja yang salah penerapannya ,lambatnya re-generasi pengurus dari yang tua ke yang muda dengan kriteria bewawasan luas, intelektual tinggi .
Dari
masalah dan analisis – analisis diatas maka kita dapat mencari solusi yang
tepat, contohnya sebagai berikut :
Karena
koperasi kekurangan peminat yang timbul karena lembaga – lembaga keuangan,
menurut saya dapat diatasi dengan member inovasi – inovasi yang dapat menarik
minat orang banyak untuk bergabung menjadi anggota, contohnya dengan mengadakan
kegiatan yang sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota dan menambah skill
bagi anggota yang bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan bagi mereka misal
membuka traning pembelajaran ,kursus menjahit, bercocok tanam tanaman budidaya,
cara budidaya tambak ikan , keterampilan mesin otomotif & kerajinan tangan
berupa souvernir yang laku dijual dan menghasilkan pendapatan.
Koperasi
sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa memperbaiki system
kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan promosi koperasi di
lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang direncanakan ,setelah
itu kita mencari peluang peluang untuk mengembangkan koperasi dengan cara
membuat proposal rencana usaha untuk permintaan bantuan kepada pemerintah
setempat agar rencana – rencana itu didukung baik secara fisik maupun secara
materi.
Solusi
untuk masalah permodalan sangat berhubungan dengan point masalah kedua, mungkin
dapat diatasi dengan melakukan joint veture atau merge dengan perusahaan yang
sama bidang usahanya ,ataupun dengan sumber daya manusia yang dimaksud adalah
pengurus koperasi biasanya mereka – mereka yang merupakan tokoh masyarakat
sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, tetapi dapat berdampak juga bagi
kelangsungan koperasi karena kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidak
fokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri, dengan contoh walaupun
diadakan rapat anggota untuk menyelesaikan masalah tetapi karena seseorang
mempunyai kuasa pasti menimbulkan rasa sungkan bagi yang lain untuk
mengutarakan idenya padahal idenya mungkin lebih bagus daripada seseorang yang
punya memberi modal tersebut.
Selain
rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga
kapasitasnya terbatas. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada
generasi muda melalui pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam
koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung
perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab
sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Untuk
mendukung proses berkelanjutan koperasi perlu re-generasi dari
pengurus yang tua ke pengurus yang lebih muda dengan cepat dan sebelumnya
pengurus muda harus dibekali pengetahuan yang luas untuk mengatasi masalah-
masalah yang biasa timbul, biasanya diberikan oleh seniornya yang sudah
mempunyai pengalaman banyak.
Itulah sekilas masalah yang
dihadapi koperasi di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Perkoperasian
di Indonesia saat ini sedang menghadapi banyak masalah, baik dalam segi
internal eksternal maupun dalam skalanya secara makro maupun mikro. Perlu
dukungan dari banyak pihak untuk lebih mengembangkan koperasi. Karena koperasi
akan berkembang jika dari anggotanya dapat bergerak untuk mengaktifkan usaha
koperasi maka perlu penumbuhan kesadaran akan pentingnya peran anggota dalam
kemajuan koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Limbong, Bernhard. 2010. Pengusaha Koperasi.Jakarta.
Margaretha Pustaka
diakses 6 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar