Jumat, 25 Maret 2016
what is "sale"?
sale is the exchange of a product or service for money. a car is sold to someone in exchange for money. goods are products which people either need or want, for example, cars can be classified as goods. service, on the other hand, are activities which a person or group performs for another person or organization. for instance, an auto mechanic performs a service when he repairs a car. a doctor also performs a service by taking care of people when they are sick.
The Most Interesting Events When I Visit Tirtha Empul Temple
This
experience when my semester break. The holiday I and My sister went to Bali
island. We were invited to a place in Bali island by tour guide. The place
is Tirta Empul Temple.
Tirtha Empul
Temple is a Hindu Temple located in a valley between two hills big spring and
sacred by the local residents as a place to melt and the bed influences in the
body and purifies the soul and mind. Tirtha Empul Temple or better knows as
Tampak Siring Temple or Holy Water Temple is a place to purify our self from
the bed influences in life where we can discover the traditional shower sourced
from the springs at this temple. The water that comes out from the shower is
believed to eliminate all kind of diseases including adverse effect in the
human life and give the new holy spirits.
When I came to Tirta Empul Temple weather is
raining, and there are many people who offer services to rent an umbrella and I
rented an umbrella to go in, although the rain I still enjoyed my holiday. The
first entered we had to wear a cloth that has been provided. When in there very
many people who lined up to be bathing in a pool of spring water. In there I
just sight see and take pictures. I have not had time to bathe in holy water
pond because the queues were very full. In there I just surround the places and
enjoying the beautiful Tirtha Empul Temple, and I bought some cloths and some souvenir
to cendramata.
Jumat, 18 Maret 2016
PENGELOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
BAB I
Pendahuluan
Produk baru terhadap dunia, pasar,
penjual, atau beberapa kombinasi dariini, sangat penting adanya. Produk baru sangat
penting dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan dan keuntungan perusahaan
serta menggantikan produk– produk yang sudah tidak disukai lagi oleh konsumen
sehingga produk yang di hasilkan oleh produsen dapat selalu disukai dan
mengikuti perkembangan dari permintaan apa yangdisukai oleh konsumen.
Pada saat ini pasar telah berubah, yaitu
dari produsen ke pasar konsumen. Dahulu konsumen sangat sulit menentukan produk
apa yang akan di belinya, dikarenakan jumlah produsen yang menghasilkan barang
yang akan dibelinya tersebut sangat sedikit yang mengakibatkan sang konsumen
tidak memiliki pilihan lain untuk membeli barang yang diinginkannya, mau tidak
mau ia harus membeli barangapa yang ditawarkan. Namun pasar telah berubah dari
pasar konsumen ke pasar produsen. Pada saat ini konsumen telah memiliki berbagi
pilihan produk sejenis yang ingin dibelinya, sehingga mereka bebas memilih. Produsen
sebagi penghasil barang juga berpacu, berinovasi, bersaing dalam menunjukan
produk yang terbaik, baik dari segi harga, kualitas, kemasan yang menarik,
maupun promosi yang dilakukan.
Dengan beralihnya pandangan pasar, Maka
para pebisnis melakukan proses pengembangan dan pengelolaan produk baru. Suatu
produk memiliki masa pasang – surut, adakalanya produk tersebut disukai, ada
kalnya juga produk tersebut di tinggalkan oleh konsumen, sesuai dengan daur hidup
suatu produk barang dan jasa, yang di mulai dari perncanaaan (planing), pengenalan (introduction), berkembang (growth)
kematangan (maturity), kemerosotan
(decline).
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.Arti Produk dan Tujuan Produk
Produk merupakan salah satu aspek
penting dalam variabel marketing mix, produk juga merupakan salah satu variabel
yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa produk, suatu perusahaan
tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Banyaknya pesaing dalam dunia
bisnis memerlukan suatu bentuk produk yang berbeda satu sama lainnya. Produk
suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan ataupun kelebihan
dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain, dalam hal ini perusahaan
pesaing.
Suatu produk tidak dapat
dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Suatu produk juga
tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual jika produk tersebut tidak menarik
bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai produk tersebut, para
ahli mempunyai gambaran tentang definisi produk itu.
Pengertian produk menurut Kotler (2002:3):
Produk memiliki pengertian yang
luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimilki, digunakan, atau
dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk
didalamnya adalah fisik, jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan.
Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Djaslim Saladin dan
Yevis Marty Oesman (2002:71) terbagi
dalam beberapa pengertian, yaitu
Pengertian Produk adalah:
a. Dalam
pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang
berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan yang telah dikenal.
b. Dalam
pemgertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud
(tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang didalamnya sudah tercakup
warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang
diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan
yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.
c. Secara
umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang dapat
memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud
maupun tidak berwujud.
Dari beberapa definisi tentang produk tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa produk adalah
suatu bentuk barang atau jasa, yang ditawarkan dan telah dibuat sedemikian rupa
untuk ditawarkan atau dijual, dimiliki, dan digunakan atau dikonsumsikan agar
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Atribut – atribut produk.
Menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty
Oesman (2002:72), produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok:
a. barang
tidak tahan lama (Non Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam
satu atau beberapa kali penggunaan.
b. barang
tahan lama (Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan
lama dengan banyak kali pemakaian.
c. Jasa
(Service)
Jasa bersifat tidak berwujud,
tidak dapat dipisahkan dan mudah habis
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa klasifikasi produk terbagi menjadi tiga yaitu barang tidak
tahan lama (Non Durable Goods), barang tahan lama (Durable Goods), dan jasa
(Service).
Tujuan produk:
Fungsi utama produk perusahaan
untuk menghasilkan nilai. Untuk mencapai hal ini harus ada 2 unsur. Pertama,
harus ada seseorang yang membeli produk itu (pelanggan). Kedua, produk harus
memenuhi kebutuhan tertentu; produk harus memberikan manfaat yang berharga bagi
pelanggan. Pertanyaannya adalah, siapa pelanggan ini dan kebutuhan apa dari
sekian banyak kebutuhannya yang dapat dipenuhi oleh perusahaan? Hal ini jelas
tergantung dari sifat perusahaan dan apa yang ingin dicapainya.
Perusahaan tanpa tujuan yang
pasti tidak akan berhasil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki misi
yang pasti dan sasaran yang ingin dikejar. Ini sudah jelas manajemen senior
dalam tiap perusahaan dipercayakan dengan sejumlah sumber daya yang terbatas
(termasuk uang, peralatan dan orang). Tugas mereka memenuhi kebutuhan mereka
yang menyediakan sumber daya ini (yaitu pemegang saham, karyawan dan
masyarakat) dengan menggunakannya secara efektif. tugas utama yang dihadapi
sebuah perusahaan ialah mengusahakan bagaimana pengalaman khususnya, sumber
daya dan ketrampilannya dipergunakan untuk memperoleh keunggulan diferensial
dan memberikan prioritas sehingga ini semua dapat direalisasikan.
Untuk menghasilkan keunggulan diferensial,
perusahaan harus dapat membedakan dirinya dari persaingnya dalam tindakan yang
membawa keuntunggan. Hal ini tidak bertujuan untuk memberikan diskusi yang
mendetail tentang teknik ini. Tetapi, yang lebih penting adalah bahwa baik
manajemen senior maupun orang yang mengembangkan produk mengerti persoalan pokok
ini: Produk merupakan sarana pokok perusahaan untuk mencapai sasaran.
1.2.Konsep Tentang
Barang dan Jasa dalam Pemasaran
1.
Konsep produk total
Konsep
produk total adalah keseluruhan manfaat (kualitas, reputasi, cara pembayaran,
informasi, jasa pengiriman, pembungkusan, jaminan, dsb.) atas produk yang ditawarkan (produsen) kepada konsumen.
2.
Konsep tingkatan produk
Rancangan
produk adalah pemahaman produsen sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Produsen kemudian menjabarkan persepsi.
Tingkatan produk
Kebutuhan konsumen
a. Produk
utama (core benefit): adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan
dikonsumsi oleh pembeli dari setiap produk.
b. Produk
generik (generic product):adalah prouk dasar yang mampu memenuhi secara
fungsional (minimal agar berfungsi) produk.
c. Produk
harapan (expected product): adalah pruduk formal yang ditawarkan dengan
berbagai atribut dan kondisinya yang secara normal (layak) diharapkan dan
disepakati dibeli.
d. Produk
pelengkap (augmended product): adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi
atau ditambahkan berbagai manfaat sehingga memberikan tambahan kepuasaan dan
mampu dibedakan dengan pruduk pesaing.
e. Produk
potensial (potential product): adalah kondisi produk yang mempunyai peluang dan
dipersiapkan untuk dikembangkan dimasa depan.
Produk bersifat nyata (tangible) dan bersifat tidak nyata
(intangible). Batas kedua sifat tersebut tidaklah begitu jelas. Dalam
perkembangannya, terdapat kecenderungan penawaran barang ke arah ekstrem yang
berlawanan. Misalnya, produk nyata berkembang ke arah dan dilengkapi dengan
barang tiak nyata (jasa). Dan sebaliknya semakin banyak jasa yang ditawarkan
dengan pelengkap barang nyata.
Produk
nyata Produk tidak nyata
Paku, perabot, restoran, bengkel, salon, konsultasi
1.3.Pendekatan-Pendekatan untuk Menggolongkan
Produk
1. Penggolongan Produk Berdasarkan Dimensi
Kepuasan Segera dan Kesejahteraan
Konsumen Jangka Panjang.
Dalam penggolongan
ini dapat dibuat tingkatan-tingkatan pada dimensi tinggi dan rendah. Setiap
kombinasi dari tingkatan dimensi tersebut akan menciptakan golongan produk
tersendiri. Produk dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu:
a. Produk
yang bermanfaat (salutary product), yaitu produk yang mempunyai daya
penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen
dalam jangka panjang. Misalkan deterjen dengan fosfat rendah.
b. Produk yang kurang sempurna (deficient
product), yaitu produk yang tidak mempunyai daya penarik baik yang tinggi
maupun kualitas yang bermanfaat. Seperti obat-obatan yang berasa pahit.
c. Produk yang menyenangkan (pleasing product),
yaitu produk yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk
bagi konsumen dalam jangka panjang. Missal rokok
d. Produk
yang sangat diperlukan (desirable product), yaitu produk yang dapat memberikan kepuasan segera dan
sangat bermanfaat dalam jangka panjang. Seperti makanan yang bergizi tinggi.
2. penggolongan
produk menurut tujuan si pemakainya
Produsen
melakukan klasifikasi bertujuan untuk memperoeh kelompok produk yang berprilaku
seragam. Klasifikasi yang paling umum dilakukan adalah membedakan
berdasarkan siapa konsumenya dan untuk
apa produk tersebut dikonsumsi. Menurut basis ini, produk dibedakan menjadi
produk konsumen (consume’s goods), produk industrial (industrial’s product).
A. Produk
konsumen
Produk
konsumen adalah produk-produk yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen
(akhir) dan keluarganya sendiri. Untuk dasar pemasaran, produk konsumen
dibedakan atas dasar perilaku pembelian dan respons konsumen terhadap kegiatan
pemasaran.
Klasifikasi produk konsumen:
Atas
dasar perilaku konsumen memperoleh barang dan menggunakannya, produk konsumen
dapat dibedakan:
1.
Convenience
product, adalah produk konsumen yang sering diperlukan tanpa banyak memerlukan
usaha atau pertimbangan untuk memperolehnya karena produk konsumen tersebut
sudah sangat dikenal karena sering digunakan (convenience) atau sering dibeli.
Menurut
pandangan konsumen dibedakan lagi menjadi 3: pertama STAPLES (produk kebutuhan
sehari-hari yang sering dan rutin dibeli). Kedua IMPULSE PRODUCTS (produk
konsumen yang sering dibeli tanpa perencanaan sebelumnya). Ketiga EMERGENCY
PRODUCTS (produk konsumen yang harus dibeli dengan segeradan tidak ingin
menundanya kemudian).
2.
Shooping
products, adalah product konsumen konvenien yang berharga bagi
konsumen,sehingga memerlukan usaha dan membandingkan (shopping) dahulu tentang:
kualitas, merk, harga, penjual dan sebagainya sebelum menentukan
pilihannya.berdasarkan usaha membandingkannya, produk shopping dibedakan:
HOMOGENOUS
PRODUCTS, produk-produk konsumen yang relatif seragam. HETEROGENOUS PROUCTS,
produk konsumen yang memerlukan usaha pembeli untuk membandingkan satu dengan
yang lain.
3.
Speciality
products, adalah produk konsumen yang benar-benar diperlukan konsumen, sehingga
tersedia secara khusus (special) untuk memperolehnya.
4.
Unsought
products, produk konsumen yang belum atau tidak diperlukan untuk dibeli pada
saat itu atau tidak dipergunakan dilinkungannya. New unsought goods adalah
produk konsumen yang belum atau tidak dikenal karena tidak tersedia
informasinya.
Regulary unsought goods, adalah
produk konsumen yang tidak atau belum diperlukan konsumen karena belum merasa
perlu memilikinya.
B.
Produk industrial
Produk industrial adalah
produk-produk yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara) untuk
kepentingan lain , yaitu untuk diubah, diproduksi kembali tanpa di lakukan
transformasi fisik.
Klasifikasi produk industrial:
1.
Raw
material, adalah produk dasar, raw material & parts, adalah produk dasar
material, dan component materil & part, adalah komponen produk pabrik.
2.
Capital
item, kekayaan utama yang sebagian utama dari investasinya dipehitungkan untuk
menghasilkn prouk akhir.
3.
Supplies
& service adalah produk-produk yang tidak menjadi bagian dari produk akhir,
tetapi diperlukan untuk kelancaran operasionalnya.
Jasa adalah produk tidak nyata
atau tidak dapat dilihat tetapi hanya dapat dirasakan sewaktu dikonsumsi.
Karakteristik jasa berkaitan dengan produk fisik:
1.
Intangible,
adalah sifat jasa yang tidak bersifat
fisik (walau dapat berkaitan dengan produk fisik), sehingga tak dapat
dipilih atau dirasakan sebelum dibeli.
2.
Inseparable,
adalah sifat jasa yang tak dapat dipisahkan antara proses produksi dan
konsumsi, sehingga interaksi antara produsen dan konsumen sangat menntukan.
3.
Variable,
adalah sifat jasa yang mempunyai berbagai variasi bentuk, kualitas dan jenisnya
tergantung dari siapa, kapan, dan dimana prouk tersebut dihasilkan.
1.4.Strategi Pemasaran Produk konsumen dan Produk Industrial
1.
Penentuan pasar
Makna dasar “Pasar” sangatlah luas
sehingga pengusaha dalam hal ini bagian manajemen pemasaran harus memutuskan,
memilih secara tepat dibagian tertentu, pasar mana yang nantinya akan dilayani,
ini harus dilakukan supaya pemasarannya fokus. Segmentasi pemsaran ! dalam
sebuah strategi pemasaran hal ini adalah awal dari semua upaya, dan sangat
perlu mendapatkan perhatian serius. Segmentasi pemasaran adalah upaya
pengklasifikasian atau pengelompokkan pasar untuk memudahkan bagaimana nantinya
pasr akan diperlakukan, karena sudah bareng tertentu modal akan terbatas, sebisa
mungkin dana yang ada digunakan seefektif mungkin, akan tak efektif akan tak
efektif jika melakukan pendekatan ke semua masyarakat secara menyeluruh
bersmaan, sumber daya tenaga dan biaya yang sangat besar tentunya, juga
kehilangan waktu yang bisa lumayan lama, walaupun sudah ditunjang oleh media
online, karena belum tentu semua market yang ada mengunakan layanan online
sebagai perilakunya. Segmentasi pasar ini adalah awal dari strategi pemasaran
supaya produk atau jasa nantinya benar-benar di seting sedemikian rupa dengan
keinginan pasar.
Pasar yang tersegmen dengan tepat
didalam permulaan usaha akan membuat dana pada awal usaha menjadi efektif, ini
tentu sangat bermafaat bagi pengusaha atau manajemen pemasaran yang mempunyai
modal minimalis, dengan segmentasi yang tak meleset, tertarget sesuai dengan
yang dituju, akan sangat menguntungkan para pelaku usaha utamanya untuk
perputaran modal dari angka penjualan yang tinggi, semisal ada respon yang
cepat dari pasar, dari promosi yang singkat tak berlama-lama pun akan
menelurkan penjualan yang tinggi, mungkin karena faktor pedekatan promosi iklan
yang tepat target sasaran, yang memang memerlukan produk tersebut
2.
Perencanaan produk
Sebelum membangun sebuah produk yang
siap dikeluarkan dipasaran, manajemen
pemasaran hendaknya perlu membuat perencanaan produk yang telah disesuaikan
dengan target pasarnya, semisal penentuan besaran volume produk, iklan, juga
tokoh yang ada dalam iklan. Coba diperhatikan, mengapa deterjen banyak
berukuran mini volumenya, tidak hanya berukuran besar?
Pertanyaan diatas tentu sudah melalui
perencanaan, hal-hal ditail lainya perlu direncanakan. Terlihat jelas bahwa
strategi pemasaran harus melakukan perencaan produknya terlebih dahulu.
3.
Manajemen harga
Manajemen harga merupakan suatu upaya
strategis, Paling strategis didalam memulai persaingan, bisa diawali dengan
perhitungan yang sangat metang secara internal perusahaan lalu dibandingkan
dengan para pesaing. Manajemen harga ini dimulai dengan cara yang sederhana,
harga saat promosi, harga eceran, harga reseller, atau agen dan lain-lain.
Belakangan ini, pengembangan strategi pemasaran dalam manajemen harga bisa
begitu luas, karena ‘’pasar’’ saat ini turut andil dalam penentuan harga,
menjadi masukan dipasar, utamanya saat pasar merespon secara rendah produk
tertentu dengan tingkat kreatifitas harga yang keliru, respon pasar atas
rumusan harga dari para pesaing.
4.
Distribusi
Distribusi
adalah bagian strategi pemasaran yang karena faktor efisien dan efektifias bisa
membuat energi terkuras. Ada tiga pihak yang akan terpuaskan, produsen, agen
atau reseller dan konsumen. Distribusi merupakan layanan yan dampaknya dapat
dirasakan oleh semua pihak yang ada karena menggunakan jalur rantai-merantai.
5.
Komunikasi dan promosi
Lini
komunikasi sepatutnya disusun dengan benar karena lini ini akan jadi awal dari
pertemuan atau awal dari hubungan berupa informasi-informasi. Komunikasi
meliputi penerapan pendekatan pemasaran, hubungan dengan relasi, penjulan
langsung, pembentukan media yang mendukung. Komunikasi yang tepat menyebabkan
persepsi yang baik kedalam pasar.
Coba
tengok iklan keju-keju yang ada ditelevisi, disana digambarkan hanya dengan
selembar keju, seorang anak bisa bertambah pintar dan cerdas, sekarang coba
anda bayangkan, apakah benar seorang
anak akan semakin cerdas hanya dari
mengonsumsi selembar keju? Nah, itulah strategi pemasaran, semua harus kreatif
dan komunikatif.
1.5.Pengelolaan produk melalui daur hidup
produk
Setiap produk
akan selalu memiliki
masa hidup yang
berbeda-
beda.
Masa hidup suatu produk
mulai saat dikeluarkan
oleh perusahaan ke
masyarakat luar sampai dengan
menjadi tidak disenanginya produk tersebut
merupakan siklus kehidupan
produk. Tahap-tahap daur hidup produk yaitu:
1.
Tahap Perkenalan (introduction)
Dalam tahap
ini produk belum
dikenal oleh konsumen
sehingga harus dipromosikan.
Pertumbuhan hasil penjualannya akan sangat lambat.
2.
Tahappertumbuhan (growth)
Dalam
tahap ini produk mulai dikenal konsumen dan mengalami kenaikan volume
penjualan.
3.
Tahap kedewasaan (maturity)
Dalam tahap
ini, penjualan mencapai
titik tertinggi dan
persaingan juga meningkat.
4.
Tahap penurunan (decline)
Pada tahap
ini penjualan mengalami
penurunan karena produk
tersebut sampai pada titik
kejenuhan. Konsumen akan meninggalkan
dan tidak lagi
mau menggunakan produk tersebut.
Dalam
kondisi ini pengusaha
harus sudah mengantisipasi dan menyiapkan produk
pengganti yang diharapkan
akan menggantikan posisi produk yang sudah akan mati itu.
1.6.Pengelolaan bauran produk
Bauran produk
adalah sejumlah item produk yang di tawarkan penjual kepada pembeli. dapat juga
dikatakan bahwa bauran produk adalah sekumpulan line produk yang di kelola oleh
sebuah perusahaan (dengan catatan bahwa perusahaan memiliki beberapa line
produk).
Kalau
perusahaan memiliki beberapa line produk, maka manajemen bauran produk berada
dibawah direktur pemasaran atau manajer umum pemasaran. Di bawahnya ada manajer
line produk , dibawahnya lagi ada manajer produk ataupun manajer merek.
Seorag
direktur pemasaran perlu memahami luas, panjang, kedalaman, konsistensi bauran
pemasaran
·
Lebar (breadth) dari produk mix adalah
banyaknya jajaran produk yang dihasilkan dan di jual kepasar
·
Dalam (Depth) dari produk mix adalah banyak
variasi produk pada masing-masing jajaran produk
·
Panjang (length) dari produk mix adalah
jumlah keseluruhan unsure produk yang ditawarkan. Rata rata panjang dari produk
mix adalah jumlah unsure produk dibagi dengan jumlah lebar dari produk mix.
·
Konsistensi
Keempat
dimensi bauran produk memberikan alternative strategi berkenaan dengan
pengelolaan bauran produk. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang pasar.beberapa
strategiprodukk mix adalah:
·
Ekstensif dengan jajaran penuh
·
Intensif dengan jajaran terbatas
·
Jajaran produk yang selektif
Perusahaan produk tunggal Perusahaan dapat
meningkatkan bisnis dengan empat cara yaitu:
·
Menambah line produk baru
·
Memperpanjang setiap line produk
·
Menambah variasi unruk setiap line
produk/ menambah kedalaman line produk
1.7.Mengapa pengembangan produk baru
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan produk Menurut Swastha (1997 : 187):
1.
Tidak stabilnya posisi persaingan
Dengan semakin banyaknya produk
sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan semakin tajam, apalagi para
pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan.
2.
Munculnya persaingan
Suatu barang yang terjual dengan baik
di pasaran dan dapat menghasilkan keuntungan, akan mendorong pengusaha lain
untuk memproduksi barang yang sedang laku tersebut bahkan dengan kualitas yang
lebih baik.
3.
Banyaknya variasi penggunaan barang
Dengan makin banyaknya variasi
penggunaan suatu produk maka hal ini akan mendorong perusahaan untuk
mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai
bermacam-macam kegunaan.
4.
Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
Faktor lain melaksanakan pengembangan
produk adalah memanfaatkan kapasitas produksi, karena pada umumnya perusahaan
belum berproduksi pada kapasitas penuh.
Pengembangan produk baru atau
menciptakan produk baru merupakan tugas yang sering terlupakan. Pada saat salah
satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan itu berada pada tahap
“kedewasaan” , maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan keuntungan yang
diperolehnya dari produk yang berada pada tahap tersebut untuk mengembangkan
ide penciptaan produk baru. Produk baru inilah yang diharapkan nantinya dapat
menggantikan produk lama yang sedang jaya tersebut. Penciptaan
produk baru ini meliputi 3 hal:
– produk yang sama sekali baru
– perubahan desain (redesaign) dan
– pembungkusan (packaging)
Strategi
pengembangan produk baru dalam hal ini ada dua cara yang dapat ditempuh
1.
membeli suatu perusahaan atau suatu hak
paten ataupun lisensi
2.
mengembangan produk baru
Dalam
hal ini akan kita pusatkan pada cara kedua yaitu mengambangkan produk baru.
Produk baru dapat diartikan sebagai berikut :
– produk asli yaitu betul-betul produk baru
– produk yang disempurnakan
– produk yang dimodifikasi
– produk dengan merk baru
1.8.pengertian produk baru
produk
baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah
dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru (new product
development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan
mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial.
Produk baru mencakup dari produk baru di dunia
(new-to-the-world products) yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan
minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz,
Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam
kategori produk baru, yaitu:
(1) produk baru dengan penciptaan pasar yang baru
(new to the world products),
(2) produk baru dengan pertama kali memasuki pasar
yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
(3) produk baru hasil modifikasi produk lama
(additions to existing product lines),
(4) produk baru untuk menggantikan produk yang ada
untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing
products),
(5) produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar
baru atau segmen baru (repositionings),
(6) produk baru dengan harga lebih rendah (cost
reductions).
1.9.Pengendalian pengembangan produk
Di era globalisasi yang semakin kompetitif
sekarang ini, setiap perilaku bisnis
yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan produk dan
kualitas produk. Dalam dunia industri, pengembangan
produk dan pengendalian mutu atau kualitas produk yang dihasilkan merupakan faktor terpenting yang membawa keberhasilan
bisnis, dan peningkatan posisi
bersaing. Perhatian penuh terhadap kualitas akan memberikan dampak langsung kepada perusahaan yang berupa kepuasan Industri yang menghasilkan barang dan
jasa harus dapat menghasilkan suatu
produk yang dapat diterima oleh konsumen. Suatu prinsip utama pembelian adalah makin meningkatkan
dominasi (penguasaan) pasar nasional dan
internasional. Pembeli, baik itu konsumen individual, perusahaan industri, atau badan pemerintah, sekarang
semakin menekankan kepuasan pelanggan yang mereka cari untuk barang yang
mereka bayar, dengan konsentrasi baru pada
ekonomi produk dan jasa terbaik, keamanan, kemampuan untuk melayani dan keterandalan. Kehati-hatian dalam
membeli semakin meningkat, khususnya
untuk perusahaan-perusahaan industri dan terlebih lagi untuk para konsumen.
Tinggi
rendahnya kepuasan konsumen disebabkan oleh
dua faktor utama yaitu faktor intern dan ekstern perusahaan. Faktor
intern perusahaan antara lain turunnya kualitas produk, pengembangan produk, pelayanan konsumen dan sebagainya
sehingga konsumen mengalami kejenuhan atau turunnya nilai produk di pasaran.
Faktor ekstern terjadi karena di luar jangkauan seperti adanya perubahan selera
konsumen, kebijaksanaan pemerintah, munculnya barang pengganti dan masuknya
pesaing baru. Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan industri
yang sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku bisnis harus memberikan
perhatian penuh terhadap kualitas produk. Perhatian pada kualitas memberikan
dampak positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya
–biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2005:3).
Pengembangan
produk dan pengendalian kualitas yang
dilakukan di perusahaan meliputi pengembangan industri tersebut untuk lebih maju tidak hanya memproduksi atau
membuat satu produk saja akan tetapi juga akan merilis memproduksi produk-produk
lainya. Serta pengendalian kualitas terhadap bahan baku, pengendalian kualitas
selama proses produksi dan pengendalian kualitas hasil akhir. Pengendalian
kualitas merupakan teknik dan manajemen, mengukur karakteristik kualitas dari
output (barang dan jasa) kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan
spesifikasi output yang diinginkan pengguna, serta mengambil tindakan perbaikan
yang tepat apabila ditemukan perbedaan antara performasi aktual dan standar.
Dalam
mengendalikan proses kita berusaha menyelidiki dengan cepat bila terjadi
gangguan proses dan tindakan pembetulan dapat segera dilakukan sebelum terlalu
banyak unit yang tak sesuai (cacat), dan semua ini dilakukan agar kepuasan
konsumen terpenuhi serta tidak terkecuali bagi perusahaan agar dapat
memprediksi anggaran dasar perusahaan. Dampak terhadap biaya produksi terjadi
melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat konformasi yang tinggi
terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin
terjadi. Dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui
peningkatan penjualan atas produk yang berkualitas
yang berharga tinggi.
Salah
satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan laba terutama dari kegiatan
operasinya. Oleh karena itu, manajer perusahaan dalam mengambil keputusan-keputusannya
ditujukan untuk meningkatkan laba. Strategi bisnis untuk
meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan melalui usaha peningkatan
kualitas.
Perusahaan yang
menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap
kompetitornya dalam menguasai pasar karena tidak semua perusahaan mampu
mencapai superioritas kualitas. Dalam hal ini
perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga
rendah, proses dan pengiriman dapat tepat waktu. Proses produksi yang
memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk yang bebas dari kerusakan.
Hal ini dapat menghindarkan adanya
pemborosan dan inefisensi sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan
dan harga produk
dapat menjadi lebih kompetitif.
4 Langkah dalam
pelaksanaan pengendalian kualitas adalah menentukan perencanaan yang
tepat sebelum produksi, ditambah dengan realitas standarisasi
produk, terutama dalam peningkatan kualitas. Terdapat hubungan erat antara
kualitas produk, kepuasan pelanggan atau konsumen dan profatibilitas
perusahaan. Semakin
tinggi kualitas semakin tinggi kepuasan pelanggan dan sebaliknya
semakin rendah kealitas semkian rendah kepuasan pelanggan dan
dalam hal ini mendukung harga lebih tinggi, serta biaya lebih
rendah. Oleh karena itu program peningkatan kualitas atau QIPs (Quality
Improvement Programs) biasanya meningkatkan profitabilitas
perusahaan (Philip Kotler, 2008:67). Dengan demikian apabila suatu perusahaan hendak
menentukan kualitas
suatu produk atau membuat produk yang berkualitas tinggi maka harus
memperhatikan 3 faktor yaitu biaya produksi,
fungsi produksi, dan wujud luar produk. Biaya produksi yang terlalu
tinggi akan berpengaruh pada harga jual produk menjadi mahal. Fungsi produksi
yang bermutu adalah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sehingga produk
dapat difungsikan
secara maksimal oleh konsumen. Wujud luar atau model atau kemasan produk sangat
mempengaruhi keputusan konsumen sebelum mereka memakai produk tersebut.
Kualitas didefinisikan
sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan
atau ditetapkan, guna meningkatkan kepuasan pelanggan
internal maupun eksternal (Gaspersz, 2005:5). Berdasarkan
pengertian dasar tentang kualitas tersebut, tampak bahwa kualitas selalu
berfokus pada pelanggan (customer
focused guality).
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Produk
merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk juga
merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa
produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil
yang diharapkan.
Di era globalisasi yang semakin
kompetitif sekarang ini, setiap perilaku bisnis yang ingin memenangkan
persaingan akan memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan produk dan
kualitas produk. Dalam dunia industri, pengembangan produk dan pengendalian mutu
atau kualitas produk yang dihasilkan merupakan faktor terpenting yang membawa
keberhasilan bisnis, dan peningkatan posisi bersaing. Perhatian penuh terhadap
kualitas akan memberikan dampak langsung kepada perusahaan yang berupa kepuasan
Industri yang menghasilkan barang dan jasa harus dapat menghasilkan suatu
produk yang dapat diterima oleh konsumen. Suatu prinsip utama pembelian adalah
makin meningkatkan dominasi (penguasaan) pasar nasional dan internasional.
Pembeli, baik itu konsumen individual, perusahaan industri, atau badan
pemerintah, sekarang semakin menekankan
kepuasan pelanggan yang mereka cari untuk barang yang mereka bayar,
dengan konsentrasi baru pada ekonomi produk dan jasa terbaik, keamanan, kemampuan
untuk melayani dan keterandalan. Kehati-hatian dalam membeli semakin meningkat,
khususnya untuk perusahaan-perusahaan industri dan terlebih lagi untuk para
konsumen.
Contoh Soal :
1. Produk
konsumen yang seringg diperlukan tanpa banyak memerlukan usaha atau pertimbangan
untuk memperolehnya karena produk konsumen tersebut sudah sangat dikenal karena
sering digunakan disebut …
a. Convenience product
b. Shopping
product
c. Speciality
product
d. Unsought
product
e. Product
2. Produk
konsumen yang benar-benar diperlukan konsumen sehingga tersedia secara khusus
untuk memperolehnya disebut …
a. Convenience
product
b. Shopping
product
c. Speciality product
d. Unsought
product
e. Product
3. Produk
konsumen yang berharga bagi konsumen, sehingga memerlukan usaha dan membandingkan
(shopping) dahulu tentang: kualitas, merk, harga, penjual dan sebagainya
sebelum menentukan pilihannya disebut …
a. Convenience
product
b. Shopping product
c. Speciality
product
d. Unsought
product
e. Product
4. Produk konsumen
yang belum atau tidak diperlukan untuk dibeli pada saat itu atau tidak
dipergunakan dilinkungannya disebut …
a. Convenience product
b. Shopping
product
c. Speciality
product
d. Unsought product
e. Product
5. Yang termasuk produk tidak nyata yaitu …
a. Paku
b. Restoran
c. Motor
d. Mie
e. Salon
6. Berikut ini alasan perusahaan melakukan pengembangan
produk baru kecuali
a. Tidak stabilnya posisi persaingan
b. Munculnya persaingan
c. Banyaknya variasi penggunaan barang
d. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
e. ingin menjadi lebih
baru
7. Produk-produk yang tidak menjadi bagian dari produk akhir,
tetapi diperlukan untuk kelancaran operasionalnya disebut …
a. Supplies &
service
b. Capital item
c. Raw item
d. Convenience product
e. Shopping product
8. produk yang tidak mempunyai daya penarik baik yang tinggi
maupun kualitas yang bermanfaat. Seperti obat-obatan yang berasa pahit disebut
…
a. Salutary product
b. Deficient product
c. Pleasing product
d. Desirable product
e. Convenience product
9. Produk yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat
memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalkan
deterjen dengan fosfat rendah disebut …
a. Salutary product
b. Deficient product
c. Pleasing product
d. Desirable product
e. Convenience product
10. Produk yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat
berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. Missal rokok disebut …
a. Salutary product
b. Deficient product
c. Pleasing product
d. Desirable product
e. Convenience product
Daftar
pustaka :
Irawan, Pemasaran Prinsip & Kasus, ed 2,
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1996.
Budiarto,
Teguh, Dasar Pemasaran, Jakarta:
Gunadarma, 1993.
http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/11/pemasaran-barang-konsumsi-dan-barang.html
http://kamall01.blogspot.co.id/2011/11/pengelolaan-produk-dan-pengembangan.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/endra-murti-sagoro-se-msc/daur-hidup-produk-dan-strategi-pemasaran-produk.pdf
http://nurulita-15211414.blogspot.co.id/2011/11/arti-produk-bagi-konsumen-salah-satu.htmlhttp://farunnica.blogspot.co.id/2013/07/pengembangan-produk.html
Langganan:
Postingan (Atom)